Terimalah informasi yang kami kabarkan untuk kalian berjaga-jaga,sehingga kalian tak mudah dijemput maut.Sebagai manusia biasa,kami memiliki rasa takut. Kami meyakini bahwa hidup dan mati ada di tangan Tuhan YME. Namun, kami juga percaya bahwa ikhtiar merupakan bagian dari ajaran yang kami yakini untuk ‘meloloskan diri’ dari ujian Sang Pencipta makhluk semesta alam.
Selalu mengabarkan peristiwa yang terjadi, adalah ikhtiar yang kami yakini untuk kalian agar berusaha menjaga diri, sehingga tidak mudah dijemput maut.
Kondisi yang terjadi saat ini,kami merasakan lebih berat dari yang pernah dan bahkan sering kami hadapi sebelumnya.Sebab,yang kami hadapi saat ini (dan tentunya kalian semua) adalah makhluk tak berwujud,namun mematikan.Makhluk yang tidak kompromis,yang tak dapat diajak negosiasi, yang tak dapat diajak ‘ngomong damai’ agar tidak menyerang kita,kami dan kalian semua.Kita tidak ingin seperti yang terjadi di luar sana,sudah banyak yang tumbang dan berguguran.
Berada di tengah-tengah massa demonstran anarkis dan destruktif,menerjang badai dan banjir bandang, bahkan berdiri dan tiarap di tengah konflik horisontal warga (perang kampung),kami pernah bartaruh nyawa demi mengabarkan.Alhamdulillah, kami lolos dari maut.Tuhan YME masih memberi kesempatan kami menghirup udara segar hingga hari ini.Itu semua berkat doa yang terus kami,dan orang-orang yang mencintai kami,panjatkan kehadiratNYA.Serta berkat ikhtiar kami menjalani SOP (standar operasional peliputan).Begitu doa dan ikhtiar sangat menentukan nasib kami saat itu.Tiada keselamatan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat,tanpa doa dan ikhtiar.Itu yang kami yakini…
Apalah arti hidup kami ini tanpa kalian semua.Pun tanpa memperhatikan keselamatan kalian semua, tak berguna rasanya hidup kami ini. Penghargaan, predikat terbaik dari yang terbaik,ataupun apalah namanya yang kami dapatkan,itu semua omong kosong. Itu semua tak berguna jika mengabaikan hak memperoleh informasi kalian semua dalam kondisi genting seperti saat ini.
Yang kami andalkan hanya mata (dan kamera), telinga dan pena. Kami tidak menginginkan apresiasi, penghargaan, atau ungkapan kata ‘pahlawan’. Tidak, kami tidak mengharapkan itu. Kami tulus dan ikhlas mengabarkan fakta dan peristiwa yang terjadi di lapangan.Meski orang tua anak dan istri kami di rumah diliputi kekuatiran yang teramat sangat.Demi kalian,kami mengabaikan yang di rumah.
Yang kami harapkan,terimalah fakta dan peristiwa yang kami kabarkan kepada kalian semua dengan ikhlas.Dengan menjadikannya sebagai sumber untuk kewaspadan dini.Siap Payung Sebelum Hujan. Tidak salah kan..??!!
Kami akan tetap dan selalu di lapangan, demi untuk mengabarkan kepada kalian semua.
Semoga kita semua sehat wal afiat, dan tetap dalam lindungan tuhan YME.(Jurnalis).