Bima.MP.mari bertani dari rumah” ajakan itu dilontarkan ketua La PMT Sri Miranti ,SE selaku inisiator acara Pelatihan petani mamdiri.sabtu (15/feb) di Asi Mbojo Bima. Menurut Sri bahwa bertani itu tidak mesti memiliki sawah. Tetapi dapat dilakukan dihalaman rumah bahkan diemperan rumah. Ditembok rumah,dan dipagar rumah.
” Banyak cara untuk memudahkan kita bertani, semua yg ada di lingkungan kita. Dirumah kita dapat dimanfaatkan untuk bertani. Sampah organik dan non organik bisa dipilah dari rumah. Sampah organik bisa jadi bahan pupuk kompos. Sedangkan sampah non organik seperti botol air mineral. Plastik minyak bimoli. Panci bekas yang sudah bocor. Ember pecah…bisa jadi sarana untuk menanan.” Ujarnya.
Kehidupan yang semakin pesat,Manusia yang semakin bertambah. Lahan yang semakin sempit membuat lingkungan kita menjadi terbatas dan rusak.
Cara terbaik menyiasati kelestarian lingkungan adalah dengan bertani dipekarangan kita. Karna jika kita menanan sayur,bahkan menanam padi dipekarangan dengan bahan sampah non organik itu bisa dan bahkan kita telah menghemat Rp. 10.000 per hari. Saat ini ada cara mudah untuk bertanj yakni namanya hidroponik.
Hidroponik yang kami tawarkan ini sangat mudah dan gampang dan hemat air. Yakni dengan menggunakan tanah rusan atau pasir. Pupuknya buat sendiri dari sampah dapur. Dan itu akan mampu mengatasi kelangkaan pupuk. Bahkan pupuk buatan kami ini akan mampu mengembalikan residu tanah yang sudah rusak menjadi normal kembali.
Sementara itu pemateri Petani Mandiri Aji Buhin, SP mengatakan bahwa Bertani Hidroponik ala AJB itu sangat cocok untuk daerah di pulau sumbawa hingga irian..tanah tanah yang mengandung bebatuan. Tanah kering. Tanah rusak. Pasir itu cocok dengan bertani gidroponik ala AJB. Karna hasil dari bertani hidroponik dengan wadah tanah rusak. Pasir itu hasilnya sangat bagus. ujar Aji Buhin.” bima cocok untuk tanam stroberi, bahwa stroberi hanya bisa ditanah dan suhu dingin itu mitos ,” ujar Doktor Honoraris Kaisar PETANI URBAN ini.(SM).